26 Maret, 2016

Motivasi Memberi


1 Korintus 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Ketahuilah apabila Tuhan mencurahkan berkat-Nya secara melimpah kepada kita, itu hanya karena kemurahan-Nya semata.

Itu bukan hasil "investasi" yang dilakukan dalam bentuk persembahan atau perbuatan baik atau amal yang telah kita kerjakan sebelumnya.

Bedakan antara memberi dan menanam. Ketika kita memberi dengan kasih maka secara otomatis hukum Allah bekerja tanpa kita perlu meminta karena Dia Allah yang setia pada janji-janji-Nya 🙌

Tujuan kita memberi seharusnya adalah melepaskan bukan menukar apalagi menanam (investasi) 😇

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

25 Maret, 2016

Semua karena cinta ( ˘ з˘ )♬♪


1 Yohanes 5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

Kita akan rela untuk memberikan pengorbanan baik itu waktu, tenaga atau duit kita kepada orang yang kita cintai tanpa merasa lelah. Kenapa? Simple sih, ya karena CINTA. 5 huruf 2 suku kata, merupakan kata kerja yang memampukan seorang manusia biasa mengerjakan hal-hal yang luar biasa.

Adakah melakukan prinsip kebenaran Firman menjadi beban yang berat untuk dikerjakan dalam hidup kita hari-hari ini?

Kita ditebus Tuhan bukan hanya sekadar untuk taat pada-Nya karena jika hanya itu alasannya maka Dia uda dapetin ketaatan mutlak dari para malaikat-Nya. Tapi malaikat-malaikat tidak bisa mengasihi Allah karena Tuhan ga pernah mati buat mereka.

Yesus rela mati disalib agar manusia yang percaya kepada karya penebusan-Nya bisa kembali memiliki hubungan cinta yang personal dengan-Nya 💑

Sehingga manusia bisa memutuskan untuk taat bukan atas dasar karena takut atau terpaksa, tapi karena terlebih dahulu merasakan cinta-Nya dan mau membalas cinta itu 💞

Ketaatan tanpa disertai gairah bukanlah cinta, tapi hanya akan menjadi sekadar disiplin.

Biar moment Paskah ini mengingatkan kita kembali bahwa hanya karena kasih-Nya sajalah kita beroleh keselamatan, kita yang seharusnya mengalami maut dan salib ditukar posisinya oleh Tuhan Yesus Kristus. Happy Passover 2016 😇

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

23 Maret, 2016

Relasi Mamon dengan kekuatiran ˆ⌣ˆ


Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Perikop mengumpulkan harta)

Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Perikop hal kekuatiran)

Jika kita renungkan ternyata hal kepemilikan harta berkaitan erat dengan level kekuatiran hidup kita. Jika kita mengabdi kepada Mamon maka kita akan mengalami kondisi bernama KUATIR. Dan kekuatiran akan membuat kita TAKUT yang nantinya jika dibiarkan akan membuat kita DIPERBUDAK.

Oleh karena itu Firman Tuhan seolah bawel sekali sampai menyebut tentang harta dan kepemilikan sampai 2350 ayat, jauh lebih banyak daripada tentang iman 500 kali dan doa 500 kali karena Ia rindu supaya kita ga diperbudak oleh Mamon. Adakah kekuatiran mulai muncul dalam hidup kita hari-hari ini?

Tidaklah salah jika kita menjadi kaya (banyak duit). Tetapi adalah masalah jika kita menaruh pusat hidup dan nilai hidup kita pada kekayaan karena itu ga kekal 😊

Kondisi dompet kita ga seharusnya menentukan keberhargaan nilai diri kita ataupun hubungan kita dengan sang Pencipta 😁

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

22 Maret, 2016

Pilgrim


Hebrews 11:13 These all died in faith, not having received the promises, but having seen them afar off, and were persuaded of them, and embraced them, and confessed that they were STRANGERS and PILGRIMS on the earth.

Ibrani 11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

2 Korintus 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

Lukas 16:11
Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani? (BIS)

Banyak orang yang sudah percaya hidup seolah hanya sebatas apa yang ada di bumi padahal dikatakan Firman Tuhan bahwa hidup kita di bumi ibarat sebagai pilgrim (penziarah, perantau) yang someday akan berpulang ke rumah Bapa yaitu kekekalan.

Pandang uang dengan pespektif KEKINIAN maka ia bisa jadi tuan yang jahat sehingga kita akan mengorbankan segala hal untuk mendapatkannya. Pandang uang dengan pespektif KEKEKALAN maka uang akan menjadi hamba yang baik untuk bisa mengubah kekekalan dari orang-orang yang kita jumpai dalam keseharian 😉

Jika kekekalan yang men-drive hidup seseorang maka prioritas-prioritas dan tujuan-tujuannya akan tertata ulang 😇

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Saat pemimpin lemah ˆ⌣ˆ


Keluaran 17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.

Dari perikop mengenai peperangan Israel melawan Amalek ini kita bisa belajar bahwa peperangan tidak hanya terjadi di alam fisik tapi juga di alam roh.

Namun yang menarik adalah sikap Harun dan Hur di dalam menopang tangan sang pemimpin Musa. Mereka ga nyalahin atau kritik ketika Musa lemah, tidak sekadar menyoraki "jia you Musa!" supaya Musa kuat kembali, tapi ini yang mereka lakukan : tanpa diminta / disuruh mereka mengambil batu supaya Musa bisa duduk ditambah mereka juga memegangi kedua tangan Musa agar terus terangkat dan kerjasama ini yang membuat peperangan dalam alam fisik yang dikerjakan Yosua mengalami kemenangan :)

Pemimpin kita baik di perusahaan, tim, ataupun gereja juga manusia. Mereka pun bisa lelah, lemah, putus asa bahkan frustasi. Sadarkah kita bahwa sikap kita pada saat mereka berada pada titik nadir itu akan sangat MENENTUKAN apakah mereka bisa melesat menjadi lebih BAIK atau justru jauh lebih TERPURUK?

Apa yang menjadi respon otomatis kita ketika mereka lemah? Apakah komentar negatif, kritik, bahkan caci maki yang kita lemparkan padanya? Ataukah uluran tangan bantuan, tindakan proaktif, dan memikirkan strategi untuk sang pemimpin bisa terbantu pulih keadaannya?

Bukan berarti kita menjadi orang yang membabi buta mendukung manusia. Namun berapa banyak kita seringkali berkata : "saya kecewa pada pemimpin saya :( !!!". tanpa kita sendiri mau membantunya agar bisa memimpin lebih baik?

Saat pemimpin lemah, apakah kita sekadar memberi kritik ataukah memberi bantuan ˆ⌣ˆ ?
Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

16 Maret, 2016

Sabat



Di abad pertama zaman Israel ada 2 kelompok besar yang saling bersaing untuk memegang kendali agama atas seluruh Israel dimana persaingan ini telah membuat mereka terjebak dalam suatu hubungan simbiosis antara kasih dan kebencian satu sama lain.
1. Orang Saduki: para aristokrat (kerajaan), menjadi "orang belian" (kaki tangan) dari bangsa Romawi
2. Orang Farisi: para nasionalis Yahudi yang terang2an menjadi orang Yahudi. Dan mereka menekankan ketaatan mereka pada hukum Taurat Musa, membuat mereka tetap berada pada kesan superioritas dan tetap menjadi raja dan kontrol atas bukit moral.

Keluaran 20:10-11 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Sabat berarti mengakhiri. Allah berhenti dan menyatakan bahwa penciptaan-Nya sudah lengkap dan baik, kesempatan untuk merayakan penyediaan dan perlindungan Tuhan.

Namun pada jaman Yesus orang2 Farisi telah mengubah Sabat menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang telah ditetapkan Tuhan supaya mereka tetap memegang kontrol atas agama Yahudi dan para penganutnya. Terhadap perintah istirahat ini orang2 Farisi menambahkan satu daftar panjang larangan-larangan yang spesifik sekali terdiri dari 39 kategori aktivitas yang dilarang:
1. Membawa
2. Membakar
3. Memadamkan
4. Menyelesaikan
5. Menulis
6. Menghapus
7. Memasak
8. Mencuci
9. Menjahit
10. Merobek
11. Mengikat
12. Membuka ikatan
13. Membentuk
14. Membajak
15. Menanam
16. Memanen
17. Menuai
18. Mengirik
19. Menampi
20. Memilih
21. Mengayak
22. Menggiling
23. Mengadoni
24. Menyisir
25. Memintal
26. Mencelup
27. Membuat rantai
28. Membengkokkan
29. Menenun (menganyam)
30. Menguraikan (yang kusut)
31. Membangun
32. Menghancurkan
33. Menjebak (menjerat)
34. Menggunting bulu domba
35. Menyembelih
36. Menguliti
37. Menyamak
38. Meratakan
39. Menandai

👆Bacanya aja cape ya apalagi ngelakuinnya 😰

Betapa anehnya karena ISTIRAHAT justru menjadi begitu MEMBEBANI... 😵

Tapi Yesus datang untuk memulihkan hubungan yang rusak, menjadikan primer lagi apa yang memang primer. Aktivitas sekunder dari ketaatan kepada hukum Allah selalu dimaksudkan untuk melayani aktivitas primer yaitu menikmati kasih Allah dan mengasihi Allah. Dan dengarlah undangan-Nya

Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Dan beberapa puluh tahun setelah wafat-Nya seorang rasul-Nya menulis hal senada 🔽🔽🔽
Kolose 2:20-23 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa PERATURAN, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya PENUH HIKMAT dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk MEMUASKAN hidup duniawi.

Marilah kepada... Apa? Gereja? Bait Allah? Ritual? Korban persembahan? Kemiskinan, sakramen, atau ziarah? Perbuatan baik? Pencerahan spiritual? Agama? Bukan lho ternyata. Tapi ini 🔽
Yesus memanggil: "Marilah kepada-Ku". Yesus tidak mengatakan bahwa Sabat itu buruk, Ia pun tidak mematahkan semangat siapa pun untuk menghormati hari Sabat.

Tak ada yang salah dengan gereja, atau kegiatan gereja, atau perbuatan baik, atau kematangan rohani - asalkan semua itu bersifat sekunder terhadap undangan dari Tuhan: " Marilah kepada-Ku"

Dengarkanlah suara undangan-Nya yang lembut yang masih berbisik sampai hari ini 😉

Sumber buku: tokoh terbesar: Yesus ~ Charles R. Swindoll, dengan penambahan dan penekanan sedikit
Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Blog Stat