25 Juli, 2016

Tujuan benih


2 Korintus 9:10-11(FAYH)  Sebab Allah, yang memberikan benih kepada petani untuk ditanam, dan kemudian mengaruniakan panen yang baik untuk dituai dan dimakan, akan memberikan kepada Saudara lebih banyak benih untuk ditanam dan akan menumbuhkannya, sehingga Saudara akan dapat memberikan lebih banyak dari hasil panen Saudara.
Ya, Allah akan memberi banyak kepada Saudara, sehingga Saudara pun dapat memberi banyak pula. Dan apabila kami membawa pemberian itu kepada Saudara yang membutuhkannya, mereka akan mengucapkan syukur dan memuji Allah atas pertolongan Saudara.

Sebaik apapun benih jika tidak ditabur maka tidak akan pernah ada produktifitas multiplikasi yang terjadi 😉

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

22 Juli, 2016

Luck


Pengkhotbah 3:1 (TB)  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

Pengkhotbah 3:11 (FAYH)  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Walaupun Allah telah menanamkan kekekalan di dalam hati manusia, namun mereka tidak dapat melihat keseluruhan pekerjaan Allah dari awal sampai akhir.

Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, tapi juga nda pernah terlalu cepat (soalnya TEPAT waktu).

Enjoy the process. Luck is what happens when preparation meet opportunity 🙌😁

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

16 Juli, 2016

Terapi Yesus


Yohanes 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.


Begitu sering ketika orang² yang kita kasihi atau rekan kita melakukan kesalahan dan pelanggaran sikap yang kita ambil adalah memarahi pribadi mereka, mengingatkan betapa besarnya kesalahan ataupun dampak ke depan daripada kesalahan yang telah dilakukan dan cenderung tidak memberikan kesempatan atau kepercayaan lagi ke depannya. Namun sebenarnya apa sih yang paling dibutuhkan oleh orang² yang pernah gagal agar bisa melecut hidupnya menjadi lebih baik?


Second chance (kesempatan kedua), penerimaan, dorongan yang tulus dan kepercayaan kembali yang jika dirangkum dalam 1 kata: kasih.
Ini terapi yang diberikan oleh Yesus kepada pribadi Simon Petrus yang sebelumnya sangat sombong ketika berinteraksi dengan Yesus ataupun 11 murid lainnya, merasa mampu menjadi murid yang paling setia dan orang yang jarang sekali berpikir panjang, dan yang kita tahu di akhir cerita penangkapan Yesus malah menjadi orang yang menyangkal Yesus 3 kali!


Coba kita bayangkan apa yang menjadi kegalauan hati Petrus pagi itu ketika mengobrol sambil sarapan ikan bersama gurunya di tepi pantai danau Tiberias. Pasti sangat merasa bersalah, hina karena telah mengkhianati sang guru, dan siap untuk didamprat habis²an sama Yesus.


Tetapi Yesus melakukan tindakan kasih yang mungkin irasional dan mungkin akan selalu diingat sampai akhir hidup Petrus: 3 kali Dia mengatakan untuk Petrus menggembalakan domba²-Nya. Jumlah yang sama persis dengan penyangkalan yang dilakukan Petrus beberapa waktu sebelumnya. Simon Petrus menjadi pribadi yang tak pernah sama lagi dimulai sejak hari itu.


Dan hasilnya terjadi kebangkitan yang dasyat dalam hidup Simon Petrus dan suatu hari dia menjadi motor penggerak para murid yang lewat kotbahnya Tuhan bekerja mempertobatkan 3.000 jiwa sekaligus (di Kisah Para Rasul). Yang bahkan di akhir hidupnya Petrus rela mati martir disalib terbalik!


Mungkin orang² yang kita kasihi ataupun rekan kita pernah mengkhianati dan melukai kita pada hari² yang lalu, ataupun bahkan mungkin kita sendiri tak pernah bisa memaafkan kesalahan kita sendiri di masa lalu. Ada sampah emosi kepahitan ataupun penghukuman diri sendiri yang mungkin masih kita seret dan bawa² sampai detik ini dan itu mengerogoti jiwa kita walau mungkin tanpa kita sadari.


Saat ini Tuhan mau setiap kita merdeka tidak hanya secara roh, tetapi juga jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) agar maksimal di dalam menjalani perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.


Datang pada pribadi Yesus dan ijinkan Dia menterapi jiwa kita sehingga ada kemerdekaan yang dialami. Ia pribadi yang sama dengan pribadi yang mengasihi dan menerima Simon Petrus apa adanya, yang akan menerima diri kita juga.
Seperti sepenggal lirik lagu ini:
I lift my hands and I bring my song
All of my days, all of my rights, all of my wrongs
I offer my life here and beyond
To the One thing true, Jesus it is You
Who sees my brokenness
And carries me when I’m frail and weak
Jesus it is You
Who tells the storm to rest
When I am overwhelmed and cannot speak
Jesus it is You


Ataupun ayat in:
Ibrani 13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.


Saat kita sudah menerima sendiri terapi itu maka terapi yang sama bisa kita lepaskan kepada orang² yang kita kasihi atau rekan kita, kita dimampukan untuk memberi second chance juga untuk hidup orang lain.


Selamat mengalami terapi dan memberikan terapi ;)
Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

04 Juli, 2016

Isi atau bungkus?


Matius 5:16 (TB)  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Biaya bungkus suatu produk snack rata² bisa mencapai 40 % dari COGS (Cost Of Goods Sold) nya. Kenapa tinggi banget ya? Simple.

Karena jika kemasan tidak menarik maka barang tidak akan bisa laku terjual. Kalaupun terjual maka harganya tidak bisa mahal.

Lalu kenapa kita beli sebuah snack? Jelas bukan karena bungkusnya sih tapi karena isi di dalam bungkus, sedangkan bungkus hanya akan menjadi sampah.

Kita tidak mau tertipu oleh bungkus tetapi kita ga bisa percaya isinya bagus kalah bungkusnya ga menarik.

Kekristenan pun sama. Tidak cukup yang penting isinya saja tetapi bungkus di luar pun menjadi hal yang perlu diperhatikan. Jika hanya mengurus isi saja maka tidak akan bisa menarik banyak orang pada Kristus, namun jika hanya fokus pada bungkus dan mengabaikan isi maka hanya akan menjadi kemunafikan atau pencitraan saja.

Kita tidak bisa menitikberatkan pada satu hal tapi mengabaikan yang lain supaya ayat di atas bisa tergenapi dalam hidup kita masing².

Isi dan bungkus adalah paket bundle yang tidak bisa terpisahkan. Apakah isi dan kemasan kita sudah sinkron?

Rinardi Adinegara Barlim Ms SharePoint System Developer

God's partner that full of love in his life. Enjoy his life by distributed bless to another people that he meet. Now work as Microsoft SharePoint Developer :)

Blog Stat